Adit adalah anak tunggal dari seorang pengusaha di Surabaya, Ibunya
pun buka usaha butik, karena terlau sibuk mengurus usaha dari
masing-masing oarang tuanya tsb, maka intensitas pertemuan Adit dgn
ortunya pun sedikit, bahkan pada saat sarapan pagi mereka terkadang
langsung pergi, jadi terkadang hanya Adit yang sarapan sendiri. Ada yang
bilang sih Adit tu kurang kasih sayang dari kedua ortunya. terkadang
dirumahnya yang besar Adit tinggal sendiri, dia hanya ditemani oleh Bi
Inah, dan Mang Udin, serta satpam rumahnya. Saking dekatnya Adit sering
tidur bersama karena Adit merasa kesepian saat malam tiba. Orang tuanya
terkadang pergi pagi pulang sangat larut malam, bahkan kalau terlalu
sibuk mereka tidak pulang kerumah.
Beranjak remaja Adit pun sudah mulai mengenal pergaulan yang bebas.
Apalagi tempat ia bersekolah, sekolahnya terkenal sebagai sekolah yang
elit dan murid2nya terkenal gaul2 gt. Tanpa disadari Adit sudah terlarut
jauh dalam pergaulan bebas teman2 sebayanya itu. Seperti merokok,
meminum minuman keras, bahkan melakukan seks bebas, dan lambat laun Adit
pun terjerumus dalam Narkoba.
Saat itu ortunya belum mengetahui, bahwa Adit seorang pecandu
narkoba. Adit sungguh merasa kesepian, dia merasa kurang perhatian dan
tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua ortunya. Secara keuangan Adit
tidak harus mengeluh, kebutuhan apapun yang ia inginkan dengan cepat ia
dapatkan. Tapi secara bathin ia terkadang iri dengan teman2nya yang
selalu didampingi orang tuanya kemanapun temannya pergi bahkan pada saat
teman2nya itu liburan.
Pernah Adit meminta kepada orangtuanya untuk satu hari saja berlibur
bersama, pada saat liburan sekolah. Semula ayahnya menyetujui
kehendaknya Adit, Aditpun senangnya bukan kepalang kerena akhirnya dia
bisa berlibur bersama dengan ortunya. “Bi, tau gak aku besok liburan loh
sama papah & mamah ke Bali, aku senang bgt loh bi” kata Adit kepada
Bi Inah di dapur pada saat Bi Inah beres2 dapur. Sahut Bi Inah “wah
benaran mas, wah bibi ikutan senang, kalau mas Adit bisa libuaran dengan
ibu dan bapak”
Namun keesokan harinya, tiba2 orangtuanya ada urusan yang mendadak
dan tdk bisa di tinggalkan, hingga mereka memutuskan untuk membatalkan
untuk membatalkan liburan mereka hari itu. “Dit, papah minta maaf yah,
sepertinya kita gak jadi hari ini gak bs liburan bersama, karena tiba2
rekan bisnis papah nelpon dan meminta bertemu untuk kelanjutan bisnis
papah”. “papah kan udah janji sma aku untuk liburan bersama, gak bisa
ditunda kah pah, please untuk aku pah”. Mohon Adit pada papahnya. “gak
bisa dit ini proyek besar dan gak mungkin papah tinggalkan” jawab
papahnya sambil memegang pundaknya Adit. Karena kecewa adit marah “ah,
papah pembohong, aku benci sama papah..” Adit pun lari kekamarnya sambil
menangis, dan Ayahnya pun langsung meninggalkan rumah dan bergegas
untuk pergi kekantornya.
Bi Inah yang melihat adit menangis merasa kasihan dengan Adit, dan
dengan inisiatifnya Bi Inah pun mendatangi kamar Adit, “Mas, buka donk
pintunya, Bibi bawa makanan nih”,. Namun karena Adit begitu kecewa
sampai2 Bi Inah pun tidak dibukakan pintu oleh Adit. Adit hanya
mengurung diri di kamarnya, dia sungguh sedih, dia sungguh kecewa dengan
ortunya, bagaimana tidak, tidak satupun dari orangtuanya yang
menyempatkan waktunya untuk dapat berlibur seperti dengan teman2nya,
mereka hanya sibuk untuk mencari uang, tanpa memikirkan Adit yang butuh
kasih sayang dari orangtuanya, yang belum ia dapat dari masa kecilnya.
Setelah kejadian itu Adit mulai lebih sering keluar rumah, dia suka
menginap dirumah temannya, untuk mencari ketenangan dia lebih senang
berkumpul dengan teman2nya dari pada dirumahnya. Malam ini dia pergi
kerumah temanya Rico, dan ternyata mereka sedang pesta narkoba di
rumahnya Rico, Adit yang saat itu lagi galau pun ingin mencoba apa yang
ditawarkan Rico padanya, yang kata teman2nya dapat menghilangkan stress
di kepala. Dan memang benar aja, Adit merasa malam itu seperti dunia
milik dia sendiri, dia melupakan sejenak apa yang terjadi dan rasa
kecewanya dengan Ayahnya, dengan pesta narkoba.
Sampai 2 tahun berjalan, orangtuanya Adit belum sadar bahwa Adit saat
ini adalah pecandu narkoba, lagi2 karena kesibukan mereka, hingga
mereka tidak tahu ap yang dilakukan anak mereka selama ini. Aditpun
makin menggila, yang awalnya dia hanya pemakai yang pasif diapun kini
menjadi pemakai yang aktif, dan udah mulai beli sendiri narkoba. Sampai
suatu saat Adit ditemukan OD di dalam kamarnya, setelah pengumuman
kelulusan sekolah, Adit dan teman2nya merayakannya dengan pesta narkoba.
Namun tak sampai disitu, Adit melanjutkan memakai narkoba dirumahnya
hingga Adit OD.
Adit ditemukan oleh Bi Inah, yang ingin mengantarkan makan malamnya,
namun saat diketok2 pintunya tak seperti biasanya Adit tidak membuka
pintu kamarnya, karena khawatir Bi Inah pun memanggil Mang udin “mang…
mang udin…!!!” teriak Bi inah. “apa sih bi, teriak2 kayak monyet aja”
sahut Mang udin sembari mendatangi bi inah. “monyet2 kamu itu yang
monyet, ini aku bingung kok mas adit gak buka kamar, kamu dobrak aja
pintu kamarnya, aku ada firasat buruk ini”. “oke aku panggil mang Oding
dulu”. Kata mang udin sambil memanggil mang Oding. Dan merekapun mulai
mendobrak pintu kamar Adit, dan betapa terkejutnya mereka melihat Adit
tergeletak di kasurnya dengan mulut yang berbusa dan juga di temukan
alat2 untuk memakai narkoba.
Dengan sigap Bi Inah dan Mang udin serta Mang oding membawa Adit ke
rumah sakit yang tak jauh dari perumahan tempat tinggal Adit dan Adit
langsung di tangani oleh dokter jaga dan langsung di bawa ke UGD. Bi
inah pun menelpon mamahnya Adit, sambil menangis Bi inah memberitahukan
kalau adit di rumah sakit, terkejut mendengar Adit masuk rumah sakit,
mamahnya pun langsung memelpon ayahnya Adit dan langsung menuju rumah
sakit, dan sesampai di rumah sakit Bi inahpun menceritakan kronologi
yang terjadi dengan Adit, dan selang waktunya ayahnya pun juga menyusul
datang.
Pada saat dokter keluar, mereka menanyakan bagaimana kondisi Adit,
Dokter berkata “Adit tidak apa2, untung saja Adit cepat di bawa ke rumah
sakit, kalau gak Adit bisa meniggal kalau tidak cepat di tangani, Adit
OD karena dia kelebihan dalam komsumsi putau”. Mendengar penjelasan
dokter betapa terkejutnya orangtua Adit, mereka akhirnya sadar bahwa
selama ini mereka kurang perhatian terhadap Adit, sehingga Adit mencari
perhatian lewat narkoba. Dan akhirnya Adit di rehabilitasi dan ortunya
pun memberi perhatian ekstra terhadap Adit, mereka kini mulai mengurangi
aktivitas mereka, mereka mulai lebih sering dirumah.
Karena mereka malu dan akhirnya Adit dan keluarga pindah di
Balikpapan, namun hanya 6 bulan saja Adit merasakan kasih sayang dari
orangtuanya, setelah itu kedua ortunya kembali sibuk dengan urusan
mereka masing2. Sampai pada akhirnya Adit kuliah di Samarinda, kenakalan
Adit pun semakin menjadi sejak Adit berkuliah, dia bersama teman2
kampusnya sering menghabiskan malam di diskotik. dan lagi2 karena
kesibukan orangtuanya, sehingga mereka tidak tau apa yang di lakukan
Adit pada malam hari di Samarinda, jadi saat Adit kehabisan uang dengan
enak Adit meminta uang ke ortunya dan ortunya pun mengabulkan.
Namun pada akhirnya bisnis orangtuanya Adit mengalami kemerosotan
sehingga keuangan keluarga Adit pun mulai mengalami pasang surut.
Akhirnya teman2 kampusnya yang dulu sering dekat denagan Adit seiring
waktu mulai meninggalkan Adit, karena menurut mereka Adit sudah tidak
bisa diandalkan mereka untuk mentraktir mereka hangout di diskotik, ya
memang selama ini Adit yang lebih banyak mentraktir mereka untuk dugem
di diskotik. Adit yang merasa dijauhkan oleh teman2nya pun kecewa berat
pada mereka karena mereka Cuma ada pada saat Adit senang aja, sedang
disaat Adit susah mereka tidak tau menau, ternyata juga Adit sadar
mereka hanya memanfaatkan uang Adit makanya mereka mau berteman dengan
Adit, setelah Adit mulai kekurangan mereka mulai menjauh.
Dan Aditpun mulai menyendiri, kalau udah selesai kuliah dia langsung
pulang kekostnya tidak seperti dulu, biasanya dia setelah selesai kuliah
dia menghabiskan waktunya dengan teman2nya di kampus. Sampai pada
akhirnya Adit berkenalan dengan Randy via FB. Selang mereka berkenalan,
mereka pun mulai klop dan menjadi 2 orang sahabat, meski mereka beda
kampus dan beda kost namun mereka sering jalan bersama, menghabiskan
waktu liburan bersama, namun Randy memang berbeda dengan teman2 Adit
sebelumnya, jika teman2 Adit sebelumnya sering mengajak Adit untuk dugem
di diskotik, Randy sangat jauh berbeda, Randy sering mengajak Adit
untuk ke Tepian.” aku seringnya nongkrong disini Dit, Samarinda kan gak
ada laut, jadi sebagai gantinya biarlah tepian tempat aku bersantai,
coba deh kamu rasakan betapa damainya disini”. Kata Randy pada Adit.
“betul Ran disini sungguh membuat hati terasa damai “, sahut Adit.
Dan merekapun saling menceritakan pengalaman hidup masing2, Randy
yang mendengar cerita Adit merasa kasihan pada Adit, ternyata uang tak
cukup untuk membeli kebahagian, dan sepatutnya kita bersyukur dengan apa
yang di beri Tuhan pada kita. Randy pun mengajak Adit ke kost
sahabatnya dari SMA yang memang kostnya tidak jauh dari tepian, namanya
adalah Edward. Dan kini merekapun sudah menjadi 3 orang sahabat. Namun
intensitas pertemuan mereka dengan Edward sangat sedikit, karena Edward
saat itu lagi sibuk banyak tugas kuliah, namun tak mengurangi nilai
persahabatn mereka, Adit dan Randy yang mengalah mereka lebih sering
berkunjung ke kost Edward untuk memberikan semangat pada Edward, agar
dapat menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu.
Libur semester genappun tiba, biasanya liburan semester genap
berlangsung lebih lama yakni 2 bulan dan dengan waktu yang cukup panjang
itu Randy memanfaatkan untuk pulang liburan ke kampung halamannya yang
lumayan jauh dari kota Samarinda. Hal itu membuat Adit mersa sedih, dia
harus berpisah dengan sahabatnya itu walau hanya 2 bulan, namun Randy
mencoba memberikan penghiburan pada Adit, dia berjanji akan balik dengan
segera mungkin, dia meyakinkan Adit bahwa dia pasti akan kangen sekali
dengan sahabatnya itu.
Aditpun dengan terpaksa harus membiarkan Randy untuk pulkam, dia juga
pasti kangen banget ama orang tuanya yang memang lama tidak bertemu,
bisik Adit dalam hati” kalau aku melarang dia pergi, berarti aku
menghancurkan kebahagiaan temanku sendiri, toh nanti dia juga balik lagi
ke Samarinda”. Besok Randy akan berangkat, maka malamnya Adit bantu
Randy untuk mempersiapkan apa yang akan di bawa Randy untuk pulkam,
betapa sibuknya Adit mempersiapkannya sampai2 Randy berkata “koq kamu
yang sibuk banget Dit, kan aku yang pulkam”. Sahut Adit “hush, gak usah
banyak kecoh, aku kan temanmu jadi kau sibuk, akupun juga harus sibuk”.
“iya2 pak bos, aku nurut ajalah ntar aku dipecat jadi sahabatmu”. Senyum
tipis Randy pada Adit.
Tiba saatnya mereka berpisah, Aditpun mengantarkan Randy sampai
bandara Balikpapan, sekalian Adit pulang kerumahnya di Balikpapan juga.
Randy pun mulai di panggil untuk menuju kepesawatnya yang sebentar lagi
akan terbang, dengan meneteskan air mata Adit meminta “cepat kembali,
dan jangan lupa ama aku ya”. Randy pun juga sempat meneteskan air
matanya saat menuju ke pesawat, dia selalu melihat kearah belakang
melihat Adit yang melihatnya di dinding kaca bandara, dan akirnya
pesawat Randy pun tinggal landas, Adit pun pulang menuju rumahnya.
Walau terpisah mereka tetap saling berkomunikasi. Randy pun bercerita
kalau saat ini dia sedang menjalin hubungan pacaran dengan cewek
Samarinda. Respon Adit pun bahagia, ternyata sahabatnya kini udah punya
pacar, namu dalam hatinya dia takut kalau Randy punya pacar intensiitas
persabatan mereka pun bakal berkurang, namun dalam hati Adit berkata
“apalah dayaku, itu hak Randy, dia punya hak untuk memiliki pacar”. Adit
pun berkata pada Randy “kalau memang itu pilihanmu ran, aku dukung koq,
yang penting kamu bahagia, aku juga sebagai sahabatmu pasti juga ikut
berbahagia”.
Dua bulan telah berlau, tiba saatnya ajaran barupun dimulai, dan Aditpun
harus kembali ke Samarinda begitu juga dengan Randy. Dan apa yang
ditakutkan Adit pun terjadi, intensitas pertemuan mereka pun sampai saat
ini tidak pernah, Randy selau sibuk pacaran dengan pacar barunya,
sehingga pada saat Adit mengajak Randy untuk ngumpul kayak dulu,
sekarang agak susah dilakukan.
Suatu malam Adit di sms oleh Randy, yang isinya adalah Randy mengajak
Adit untuk ketemu di tepian tempat biasa mereka nongkrong, dan Aditpun
mengiyakan permintaan Randy itu, Adit sangat senang akhirnya Randy bisa
diajak ketemuan lagi. Keesokan harinya Aditpun datang lebih awal agar
Randy tidak kecewa, dan Adit menunggu dikursi tempat biasa mereka
nongkrong. Namun 2 jam sudah Adit menunggu tapi Randy gak kunjung
datang, karena terlalu lama Adit pun menelpon Randy, dan betapa
kecewanya Adit sebab Randy membatalkan janjinya untuk ketemu Adit hanya
karena ceweknya yang ngajak Randy jalan. karena begitu kecewa Adit pun
langsung menutup telponnya dan Adit hanya berkata “kamu udah banyak
berubah Ran”.
Namun Adit tidak langsung pulang, Adit ingin menenangkan dirinya
dulu, sambil menatap foto box mereka yang Adit bawa, Adit pun meneteskan
air matanya kerena begitu kecewa banget dengan Randy. Hingga hujan
turun dengan derasnya, Adit belum mau juga beranjak dari kursi dimana
tempat dia dan Randy biasa santai. Tanpa disengaja dalam waktu yang
bersamaan, Edward datang dan berteduh didekat bangku Adit, Edward pada
saat itu ingin pulang dari toko service laptop, dan ketika Edward
menatap kearah bangku Adit, dia melihat orang yang duduk hujan2nan dan
sepertinya Edward kenal orang itu, bisik Edward dalam hatinya.
Dan Edward pun menghampiri orang itu dan ternyata adalah Adit,
Edwarpun menegurnya “Dit, ngapain kamu hujan2 “. Adit yang dihampiri
oleh Edward langsung terkejut dan buru2 menyembunyikan foto box nya
bersama Randy. “gak, tadi aku nungguuuu…”, kata Adit terhenti dan
Edwarpun mengajak Adit untuk berteduh. “udah kamu berteduh dulu sama
aku, ntar kamu sakit lagi hujan2 gini”. Dan Aditpun ikut berteduh dengan
Edward. “oh ya, tadi kamu nunggu siapa Dit..???”. Tanya Edward yang
penasaran nunggu siapa sih Adit koq sampai hujan2 gtu. Jawab Adit “gak
tadi aku nunggu sesorang, ada aja”. “ya udah kalau rahasia gak apa lah,
ohya kamu kan basah kuyup kayak gini kamu kekostku aja yah, kamu ganti
pakai bajuku dulu baru kamu pulang” pinta Edward pada Adit. Karena Adit
memang kedinginan sekali diapun mengiyakan permintaan Edward, dan mereka
pun melanjutkan perjalanan menuju kost Edward.
Sampai di kost Edward pun meminta Adit untuk mangganti pakaiannya dan
menjemurnya di teras kostnya Edward. Karena penasaran Edward kembali
bertanya pada Adit siapa sih yang ditunggu Adit koq sampai Adit hujan2
gitu, namun lagi2 Adit tidak mau membari tau siapa yang ia tunggu, Adit
gak mau Edward tau bahwa ia lagi nuggu Randy. Namun Edward tidak mau
memaksa tapi Edward hanya berkata “kalau saja aku tau siapa yang kamu
tungguin akan ku datangi orangnya itu, bodoh sekali dia gak tau kamu
sampai kayak gini hujan2 untuk nunggu orang itu”. Malam pun tiba Edward
melihat Adit sepertinya demam, Adit menggigil kedinginan, dan Edwardpun
memegang dahi Adit dan ternyata panas banget, melihat kondisi Adit,
Edward pun meminta Adit untuk tetap tinggal dan tidur di tempatnya.
Karena lemas Adit pun mengiyakan dan Aditpun tidur di kostnya Edward.
Keesokanya Edward memasakkan bubur untuk Adit, dan ketika Adit bangun
tidur betapa terkejutnya dia ada semangkuk bubur dan segelas teh. “kalu
orang sakit itu, makanya harus bubur biar cepat sembuh”. Kata Edward
sambil menyuapkan bubur ke Adit. dan Adit pun menghabiskan buburnya
kemudian dia kembali untuk beristirahat. Pada saat Adit beristirahat
Edward yang penasaran siapa yang Adit tunggu mulai teringat kalau pada
saat dia menghampiri Adit dia melihat Adit menyembunyikan sesuatu di
saku jaketnya, dan Edward pun memeriksa jaetnya Adit, dan betapa
terkejutnya Edward ternyata yang di tunggu Adit adalah Randy, dan tanpa
menunggu lama Edward langsung menelpon randy, dan marah2 pada Randy.
Namun Randy pun balik marah pada Adit kenapa dia sampai ngomong ke
Edward dan Randypun menelpon Adit, namun karena istirahat Adit tidak
mendengar hapenya berbunyi malah Edward yang mengangkat hpnya. Namun
betapa terkejutnya Randy ternyata Edward yang angkat hpnya, bingung di
pikir Randy “koq kamu Ed yang angkat hapnya Adit, Aditnya mana..?” Tanya
Randy. Jawab Edward “Aditnya di kostku, dia sedang sakit karena kemarin
habis kehujanan gara2 nungguin kamu…”. dan tanpa menunggu lama Randypun
datang ke kostnya Edward, dan tanpa basa-basi Randypun marah2 pada
Adit, adit yang melihat Randy marah2 padanya bingung kenapa dia bisa
marah2 kaya gini, dan tanpa mau mendengarkan penjelasannya Adit,
Randypun langsung meninggalkan kost Edward dan menuju ke motornya.
Dan pada saat Adit ingin mengejar Randy, tiba2 Adit di tabrak mobil
dan Aditpun tergeletak bersimbah darah, Randy yang melihat Adit ditabrak
langsung berlari menuju Adit, begitu pun juga dengan Edward, dia
langsung berlari menuju Adit. Sedangkan mobil yang nabrak Aditpun kabur
meninggalkan TKP yang memang sepi saat itu. Edwardpun menyarankan untuk
cepat Adit dibawa ke rumah sakit, namun Adit yang saat itu udah tidak
kuat melarang Randy untuk mengangkatnya untuk di bawa ke rumah sakit,
Adit hanya berkata “gak usah Ran, aku udah gak kuat juga, hanya satu
pesanku kalian harus tetap bersahabat ya.., Edward makasih yah selama
ini, maaf aku telah merepotkanmu” jawab Edward “gak Dit, kamu kan
temanku dan ini kulakukan dengan ikhlas kamu harus kuat Dit, kita bawa
ke rumah sakit yah..?”. namun jawab Adit “gak usah gin, Ran kekasih itu
memang penting bagimu untuk menjadi pendamping hidupmu kelak, namun
jangan pernah kamu melupakan sahabatmu hanya karena kekasihmu, terkadang
kesetiaan sahabat lebih besar dari pada kesetiaan kekasih”. Setelah
mengucapkan kalimat itu Aditpun menghembuskan nafas terakhir di pangkuan
Randy sahabatnya.
Jenazah Aditpun di bawa ke Balikpapan dan dimakamkan di Balikpapan,
Randy dan Edward pun mengikuti prosesi pemakaman dari awal hingga akhir,
namun karena begitu sedih Randy enggan meninggalkan pemakaman padahal
seluruh pelayat udah pulang, Randy sungguh sangat menyesal, telah
membuat Adit kecewa. Namun Edward menenangkan Randy dan mengajak Randy
untuk pulang, dan merekapun meninggalkan pemakaman itu.
Selang berapa minggu dari meninggalnya Adit, Randy mengetahui bahwa
pacarnya itu playgirl, dia hanya mau pacaran dengan Randy Karena uangnya
Randy saja tanpa memiliki rasa cinta sedikitpun, Randy yang marah dan
langsung memutuskan hubungannya dengan pacarnya. Dan akhirnya Randy
menyesali dengan apa yan g terjadi, “aku sempat melupakan Adit yang
ternyata sangat rindu ingin bertemu dengan aku, sampai2 dia rela
hujan2nan untuk nungguin aku, tapi oleh karena cewek kurang ajar itu aku
membatalkan janjiku padanya, aku sangat menyesal Ed, aku telah membuat
Adit kecewa..” jawab Edward “udah Ran, itu sudah terjadi dan gak bisa di
ulangi lagi, itu jadi bahan pembelajaran, jangan lagi kau melupakan
sahabatmu hanya karena kau punya kekasih, sahabat lebih tau siapa
dirimu”.
Mereka berdua pun menjalani hari2 seperti biasa tanpa kehadiran Adit
tentunya, dan mereka kini lagi serius2nya untuk menyelesaikan skripsi
masing2, yah dari kejadian waktu itu Randy tidak mau pacaran dia hanya
focus pada kuliahnya saja. Dan tiba waktunya mereka di wisuda, mereka
berdua pun lulus kuliah dengan hasil yang terbaik. “andai saja Adit saat
ini sama2 kita dan kita bertiga diwisuda bersama2 pasti akan lain lagi
rasanya, tapi..”. jawab Edward “Adit sama2 koq dengan kita saat ini, dia
turut merasakan kebahagiaan di surga aku yakin itu”.
PASTIIIIIIIIIIIIIIII…
Dan setelah lulus kuliah ini, mereka memutuskan untuk pulkam ke
kampung halaman mereka, dan memang Randy dan Edward rumahnya dekatan.
Dan sebelum mereka meninggalkan semua mereka memutuskan untuk berkunjung
ke makam Adit, untuk memberikan bunga dan menceritakan ke Adit bahwa
mereka udah lulus. Selain itu mereka juga ingin berpamitan dengan
orangtua Adit. Setelah itu mereka menuju ke bandara dan mereka kembali
ke kampong halaman mereka dengan membawa semua kenangan indah bersama
Adit. Dan sampai saat ini mereka tetap bersahabat dan tentunya tidak
melupakan Adit yang telah mengajarkan pada mereka tentang arti seorang
sahabat dan persahabatan.
sumber : http://cerpenmu.com/
Terjemahan
Diberdayakan oleh Blogger.
kuwi cerpen gawean mu dewe?
BalasHapus